SIMBIOSIS

Isi kepalaku berisik sekali.
menanyakan hal-hal yang aku sendiri pun tidak tau jawabannya.

Aku memiliki banyak teman, relasiku cukup luas.
tapi hal ini membuatku bertanya, teman sebanyak itu apakah ada yang benar-benar tulus menjadi teman?
Bahkan selama ini aku tidak benar-benar memiliki tempat ternyaman untuk bercerita, seperti tak ada ruang yang mampu dipercaya. 
atau mungkin selama ini pertemanan yang terjalin semata-mata karena kebutuhan sosial saja? kebutuhan aku untuk bertahan hidup sebagai makhluk sosial?

tapi, adakah yang benar-benar tau dan mau mengerti kondisiku?
adakah yang siap menerima segala kelebihan dan kekuranganku?
atau mungkin, selama ini aku hanya excited sendirian dalam berteman?

bertahun-tahun aku selalu menempatkan pertemanan pada prioritas utama dalam hidupku.
aku selalu merelakan hal-hal penting hanya untuk mempertahankan sebuah pertemanan.
dan pada akhirnya aku selalu merasa sakit, ketika ekspektasiku yang tinggi tidak benar-benar aku dapatkan. 
Harapan aku yang selalu ingin mendapat feedback yang sama dengan apa yang sudah aku beri kepada mereka hampir semuanya tak tercapai. 
Bukankah itu attitude dalam berteman? atau sudut pandangku saja yang salah dalam menafsirkan?
Apakah ada yang salah denganku? 
apakah harapan dan ekspektasiku terlalu memberatkan atau bahkan membebani?

sedih rasanya, ketika tiba di hari spesial dalam hidupku, semua teman seolah bungkam bahkan hanya sekedar mengucapkan pun mereka melupakan itu. padahal, aku selalu ingat hari spesial mereka. aku selalu mempersiapkan semuanya hanya untuk melihat mereka bahagia. sedari dulu aku suka dirayakan dan merayakan, melihat mereka tersenyum membuatku merasa sangat dihargai. tak seberapa tapi lihat perjuangannya, effort nya dalam mempersiapkan semuanya. 

Dan kini, aku sadar bahwa pertemanan bukan untuk memenuhi ekspektasi. 
mulai sekarang aku mencoba untuk membatasi diri, menurunkan ekspektasi, menjadikan diri tidak bergantung pada pertemanan.
aku hanya ingin berteman dengan sehat.
Entah siapa yang mau bertahan selamanya atau hanya sekedar untuk singgah, yang pasti aku benar-benar tulus dalam berteman.
terima kasih sudah menjadi bagian dari kehidupan sosialku.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentangmu

Ikhlas

Senyum manis yang kembali terpancar