Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

A

  Beberapa tahun lalu, aku mempunyai seseorang yang sangat spesial.  Cinta itu berawal dari bangku SMP, banyak hal yang aku tahu tentang dia begitu pun sebaliknya.  yaa.. dia adalah orang pertama yang benar benar memberikan memori berharga dalam perjalanan hidupku.  Aku begitu beruntung pernah mengukir kenangan manis bersama nya.  Walaupun perpisahan kita dilandaskan dengan kesalahpahaman, benci, dan kecewa tapi aku sadar dejavu itu masih ada.  Semuanya begitu membekas, padahal sesekali aku mencoba untuk ikhlas.  Bahkan untuk saat ini, aku masih ingat dengan jelas hal hal tentangmu. Dan sekarang aku tidak menaruh perasaan cinta itu lagi karena kamu sudah mempunyai pengganti dan bahkan mungkin lebih daripada aku.  Tapi, apakah aku salah memandangmu sebagai sosok yang berbeda?  Sosok yang selalu aku ingat dengan berjuta hal konyol didalam nya. Mungkin aku berada pada titik dimana mencintaimu adalah hal yang mustahil. Percayalah, kamu berbeda. A...

Pertemanan

 Saat ini tiada tempat untuk bertukar cerita, memendam rasa sendirian. Tak ada yang bisa dipercaya, apalagi diandalkan. Aku sudah muak dengan lingkaran pertemanan yang penuh dnegan kepalsuan. Sungguh menyakitkan.  Bertahun-tahun dan aku harus tetap bertahan. Memberontak pun aku tak berdaya. Yang bisa kulakukan hanya diam, karena aku tau bagaimana rasanya tak dianggap dan dikucilkan. Tak ada tempat ternyaman untuk aku menangis. Menceritakan derita yang sudah ada sejak lama. Lagi-lagi aku dituntut untuk menjadi kuat. Bahkan mereka tak tau, terkadang aku juga butuh dikuatkan. Tuhan... Tolong dengarkan ceritaku, do'aku yang setiap saat kupanjatkan. Aku tidak pernah membencimu pada takdir yang sudah menjadi milikku. Tapi sampai kapan aku harus bersabar?

Terima kasih

 Hai! Apa kabar? Sudah sekian lama kita berhenti berkomunikasi. Untuk saat ini, aku sudah berhasil menahan perasaan itu. Perlahan aku sadar, tidak semua cinta harus terbalaskan. Dan untuk episode jatuh cinta kali ini sedikit berbeda, banyak hal positif yang aku dapati. Aku banyak tergerak untuk memperbaiki diri, memantaskan diri agar bisa setara denganmu. Walaupun aku tak begitu mengetahui akhir dari cerita ini seperti apa, tapi sungguh ini adalah jalan terbaik untukku dalam mencintai seseorang.  Terima kasih. 

diri

 Aku sudah terlalu dalam menyakiti diri sendiri.  Entah apa yang harus aku lakukan, semua nya terasa berat. Sudah banyak orang yang pergi meninggalkanku, bahkan tanpa pamit terlebih dahulu. Rasanya aku sudah terlalu nyaman dengan orang-orang yang dulu ada disampingku. Tapi entah kenapa mereka semudah itu melupakan. Aku benar-benar merasa kehilangan arah. Tak ada tempat untuk bercerita. Aku benci berada di situasi seperti ini. Sudah banyak air mata yang jatuh di setiap malamnya.  Rasa sepi selalu menghampiri, semacam depresi, menangis tanpa sebab. Aku hanya ingin mengakhiri penderitaan ini. Harus berapa lama lagi aku bertahan?